Mei 10, 2025

Ragazzirestaurantlounge | Citarasa Kuliner Nusantara

Berbagai bahan dan cara pengolahan makanan, menghadirkan keragaman kuliner

Kuliner Manis Haji: Dari Aseeda hingga Date Balls di Jalur Ritual Mekkah

Perjalanan haji tak hanya menjadi pengalaman spiritual yang mendalam, tetapi juga menjadi momen perjumpaan budaya dan tradisi, termasuk dalam hal kuliner. Di tengah panasnya cuaca dan padatnya rangkaian ibadah, makanan manis menjadi bagian penting untuk menjaga stamina dan memberikan kehangatan rasa di antara keramaian jamaah. Salah satu yang menarik perhatian adalah keberagaman kuliner manis khas Haji yang tersedia di sepanjang jalur ritual Mekkah, dari Aseeda yang klasik hingga inovasi modern seperti Date Balls.


🌙 Manisnya Tradisi Kuliner di Tanah Suci

Kuliner manis di Mekkah selama musim haji bukan sekadar pengisi energi, tapi juga simbol hospitalitas Arab dan warisan budaya yang kuat. Makanan ini tersebar di sekitar Masjidil Haram, Mina, Arafah, dan Muzdalifah—disajikan oleh pedagang lokal, hotel, atau bahkan relawan yang membagikannya gratis.

Mayoritas sajian manis mengandalkan bahan dasar seperti kurma, madu, gandum, dan rempah-rempah tradisional yang kaya manfaat kesehatan. Keberadaannya sangat membantu jamaah dalam menghadapi kondisi fisik yang menantang selama berhari-hari menjalani ibadah di bawah terik matahari.


🍯 Aseeda: Warisan Manis yang Mengenyangkan

Salah satu hidangan manis tertua yang sering hadir saat haji adalah Aseeda, bubur kental dari tepung gandum yang dimasak dengan air dan disajikan hangat bersama madu atau mentega. Di negara-negara seperti Yaman, Sudan, dan Arab Saudi bagian selatan, Aseeda adalah makanan tradisional yang erat kaitannya dengan momen spiritual dan keagamaan.

Selama musim haji, Aseeda sering dijajakan dalam bentuk porsi kecil di pinggir jalan atau dibagikan oleh organisasi amal. Teksturnya lembut namun padat, membuatnya ideal untuk mengisi energi tanpa memberatkan pencernaan jamaah yang sedang berpuasa atau lelah.


🌰 Date Balls: Inovasi Modern Berbasis Kurma

Seiring perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah jamaah dari berbagai negara, Mekkah juga menjadi tuan rumah bagi inovasi kuliner. Salah satu makanan manis yang kini populer adalah Date Balls, bola-bola kecil berbahan dasar kurma yang dicampur dengan kacang-kacangan, cokelat, kelapa parut, atau bahkan biji chia.

Date Balls tidak hanya nikmat, tetapi juga bergizi tinggi dan praktis. Banyak jamaah membawa makanan ini dari negaranya atau membelinya di toko oleh-oleh sekitar Masjidil Haram karena cocok sebagai snack sehat selama wukuf atau thawaf.


🧁 Kuliner Manis Lintas Negara

Karena haji adalah peristiwa global, kuliner manis yang hadir di Mekkah pun mencerminkan keragaman budaya Islam. Berikut beberapa contoh kudapan manis dari berbagai negara yang bisa ditemukan di Mekkah selama musim haji:

  • Baklava (Turki): Lapisan pastry berisi kacang dan madu, renyah dan manis pekat.

  • Basbousa (Mesir): Kue semolina lembut yang disiram sirup gula dan kelapa.

  • Luqaimat (Teluk Arab): Bola-bola goreng kecil disiram madu atau sirup kurma.

  • Barazek (Suriah): Kue wijen tipis dan renyah, sangat cocok sebagai camilan ringan.

  • Halwa (India/Pakistan): Sajian manis padat berbasis tepung atau kacang-kacangan, kaya rempah dan mentega.

Hidangan-hidangan ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi media interaksi dan keakraban antarjamaah dari berbagai bangsa.


🕌 Distribusi Kuliner Manis di Jalur Ritual

Selama haji, beberapa titik strategis menjadi rajazeus terbaru pusat distribusi makanan manis:

  • Tenda-tenda Mina sering menyajikan camilan manis sebagai bagian dari konsumsi harian jamaah.

  • Masjidil Haram dan area sekitar menjadi lokasi favorit pedagang kaki lima menjual makanan manis cepat saji.

  • Bus shalawat dan rest area Muzdalifah menyediakan snack manis sebagai pengisi tenaga sebelum kembali ke Mekkah.

Tak sedikit jamaah yang merasa terbantu oleh keberadaan makanan ringan ini—baik sebagai sumber tenaga, pelepas lapar darurat, maupun sekadar kenangan manis dari Tanah Suci.


⚕️ Gizi dan Spiritualitas dalam Satu Suapan

Tidak hanya menggugah rasa, makanan manis selama haji juga berfungsi menjaga gula darah tetap stabil, mencegah kelelahan berlebih, dan memperkuat ketahanan tubuh. Kurma, sebagai bahan utama, kaya akan serat, antioksidan, dan mineral penting seperti kalium serta magnesium.

Dalam konteks spiritual, berbagi makanan manis juga memiliki makna ibadah. Banyak jamaah yang membagikan kue dan permen sebagai bentuk sedekah dan kebaikan selama di Tanah Suci—sebuah amal ringan yang bernilai besar.


🎁 Oleh-Oleh Manis dari Tanah Suci

Selain dikonsumsi selama ibadah, kuliner manis juga menjadi oleh-oleh khas dari Mekkah dan Madinah. Kotak-kotak berisi kurma isi, manisan kacang, dan cokelat arab menghiasi toko oleh-oleh di pusat perbelanjaan hingga bandara. Rasanya yang khas dan daya tahan lama membuatnya cocok dibawa pulang untuk keluarga.

BACA JUGA:  Mee Rebus: Mi Kuah Kacang untuk Kantong Tipis

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.